JAKARTA, KOMPAS.TV - Bibi mendiang Brigadir Yosua Hutabarat, Roslin Simanjuntak menyebut pleidoi Putri Candrawathi penuh dengan "drama". <br /> <br />Roslin yakin bahwa tangisan Putri Candrawathi hanyalah untuk memeroleh simpati dari Jaksa dan Hakim. <br /> <br />Ya, sebelumnya, Putri Candrawathi menyebut berani bertanggung jawab kepada Tuhan bahwa dirinya benar menjadi korban ancaman dan pelecehan oleh Brigadir Yosua. <br /> <br />Tak hanya itu, dirinya mengaku tidak mengetahui bahwa suaminya, Ferdy Sambo akan datang ke Rumah Duren Tiga, tempat dirinya akan melakukan isolasi untuk menunggu hasil PCR. <br /> <br />Dalam nota pembelaannya, Putri Candrawathi membacakan jika selama jadi Ibu Bhayangkari, banyak hal yang berkesan. <br /> <br />Salah satunya, saat dirinya merintis dan membina Grup Hadroh Bhayangkari Brebes, Jawa Tengah, hal ini dilakukan sebagai bentuk toleransi beragama. <br /> <br />Dalam membacakan nota pembelaan atau pledoinya, Putri Candrawathi mengungkapkan bahwa dirinya merasa trauma dan malu saat kekerasan seksual yang terjadi di magelang menimpa dirinya. <br /> <br />Putri berusaha menguatkan hati untuk bercerita kepada Ferdy Sambo. <br /> <br />Pleidoi putri diberi judul "Surat Dari Balik Jeruji, jika Tuhan Mengizinkan Saya Ingin Kembali Memeluk Putra-Putri Kami". <br /> <br />Putri membuka pleidoinya dengan menyampaikan perasaannya sebagai perempuan dan juga ibu. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/371865/breaking-news-bibi-yosua-roslin-simanjuntak-sebut-pleidoi-putri-candrawathi-penuh-drama
